Baterai yang dapat diisi ulang memberi daya pada rokok elektrik dan mod. Pengguna dapat menghirup aerosol yang biasanya mengandung zat seperti nikotin dan perasa. Rokok, cerutu, pipa, dan bahkan benda-benda biasa seperti pena dan stik memori USB semuanya adalah barang yang wajar.
Misalnya, perangkat dengan tangki yang dapat diisi ulang mungkin akan terlihat berbeda. Gadget ini berfungsi dengan cara yang sama terlepas dari bentuk atau tampilannya. Selain itu, mereka terdiri dari bagian-bagian yang identik. Lebih dari 460 merek rokok elektronik berbeda tersedia saat ini.
Rokok elektronik, sering disebut sebagai perangkat vaping, mengubah cairan menjadi aerosol yang kemudian dihirup penggunanya. Perangkat tersebut juga dikenal sebagai vape, mod, e-hookah, sub-ohm, sistem tangki, dan pena vape. Meski tampak berbeda, namun fungsinya setara.
Isi Alat Penguap
Dalam sebuah produk vape, cairan yang sering disebut e-jus ini merupakan kombinasi bahan-bahan kimia. Bahan-bahannya termasuk propilen glikol, gliserin nabati, penyedap rasa, dan nikotin (bahan kimia yang sangat membuat ketagihan yang ada dalam produk tembakau). Banyak dari bahan kimia ini dianggap dapat dimakan oleh masyarakat umum. Namun, ketika cairan ini dipanaskan, senyawa tambahan akan terbentuk yang mungkin berbahaya jika terhirup. Formaldehida dan kotoran lain seperti nikel, timah, dan aluminium dapat terbentuk, misalnya, selama proses pemanasan.
Kebanyakan rokok elektronik terdiri dari empat komponen utama berikut:
●Larutan cair (e-liquid atau e-juice) yang mengandung nikotin dalam jumlah berbeda disimpan dalam kartrid, reservoir, atau pod. Perasa dan senyawa lainnya juga disertakan.
●Alat penyemprot, sejenis pemanas, disertakan.
●Sesuatu yang menyediakan energi, misalnya baterai.
●Hanya ada satu tabung pernafasan.
●Banyak rokok elektronik memiliki komponen pemanas bertenaga baterai yang diaktifkan dengan cara dihisap. Menghirup aerosol atau uap yang dihasilkan dikenal sebagai vaping.
Bagaimana Toking Mempengaruhi Pikiran Saya?
Nikotin dalam e-liquid dengan cepat diserap oleh paru-paru dan dibawa ke seluruh tubuh saat seseorang menggunakan e-rokok. Pelepasan adrenalin (hormon epinefrin) dipicu oleh masuknya nikotin ke dalam aliran darah. Epinefrin merangsang sistem saraf pusat, menyebabkan peningkatan parameter kardiovaskular seperti tekanan darah dan laju pernapasan.
Nikotin, seperti banyak bahan kimia adiktif lainnya, bekerja dengan meningkatkan kadar dopamin, suatu neurotransmitter yang memperkuat tindakan positif. Karena pengaruhnya terhadap sistem penghargaan otak, nikotin dapat membuat beberapa orang tetap menggunakannya meski mereka tahu itu buruk bagi mereka.
Apa Pengaruh Vaping pada Tubuh Anda? Apakah Ini Alternatif Rokok yang Lebih Sehat?
Terdapat bukti awal bahwa perangkat vaping mungkin lebih aman dibandingkan rokok tradisional bagi perokok berat yang beralih ke perangkat tersebut sebagai pengganti total. Namun, nikotin sangat membuat ketagihan dan dapat menimbulkan konsekuensi serius. Para peneliti telah menemukan bahwa hal ini dapat memicu sistem penghargaan di otak, membuat pengguna vape lebih rentan untuk mengembangkan kecanduan narkoba.
Bahan kimia dalam e-liquid dan yang dihasilkan selama proses pemanasan/penguapan, keduanya berkontribusi terhadap kerusakan paru-paru akibat penggunaan rokok elektronik. Sebuah penelitian terhadap produk rokok elektronik tertentu menemukan bahwa uapnya mengandung karsinogen. Mereka tidak hanya mengeluarkan nanopartikel logam yang berpotensi berbahaya, tetapi juga mengandung senyawa beracun.
Nikel dan kromium dalam jumlah tinggi ditemukan dalam cairan elektronik beberapa merek mirip rokok, kemungkinan dari kumparan pemanas nichrome pada alat penguap, menurut penelitian. Unsur beracun kadmium, yang ditemukan dalam asap rokok dan diketahui menyebabkan kesulitan pernapasan dan penyakit, mungkin juga terdapat dalam produk sejenis cerutu dengan konsentrasi yang sangat rendah. Penelitian lebih lanjut mengenai dampak jangka panjang zat-zat ini terhadap kesehatan manusia juga diperlukan.
Beberapa minyak vaping telah dikaitkan dengan penyakit paru-paru dan bahkan kematian karena paru-paru tidak dapat menyaring racun yang dikandungnya.
Saat Mencoba Berhenti Merokok, Bisakah Vaping Membantu?
Rokok elektrik, menurut beberapa orang, dapat membantu perokok menghentikan kebiasaan tersebut dengan menurunkan keinginan mereka terhadap produk tembakau. Tidak ada bukti ilmiah yang kuat bahwa vaping efektif untuk berhenti merokok dalam jangka panjang, dan rokok elektrik bukanlah alat bantu berhenti merokok yang disetujui FDA.
Perlu dicatat bahwa Food and Drug Administration telah menyetujui tujuh obat berbeda untuk membantu orang berhenti merokok. Penelitian tentang vaping nikotin masih kurang mendalam. Saat ini informasi mengenai efektivitas rokok elektrik dalam membantu orang berhenti merokok, dampaknya terhadap kesehatan, atau apakah rokok tersebut aman untuk digunakan masih kurang.
Waktu posting: 09-Jun-2023